Bisakah Takdir Diubah dengan Berpikir Positif?
Artikel ini membahas pertanyaan menarik, “Bisakah Takdir Diubah dengan Berpikir Positif?” yang sering kali terkait dengan hukum ketertarikan atau Law of Attraction. Dalam konteks ini, penulis menjelaskan bahwa berpikir positif merupakan kunci untuk mengaktifkan hukum ketertarikan tersebut. Artinya, pembahasan tentang berpikir positif sekaligus dapat menjawab pertanyaan tentang kemampuan mengubah takdir.

Ada Yang Bertanya, Bisakah Takdir Diubah dengan Berpikir Positif?
Pertanyaan ini sejalan dengan pertanyaan tentang hukum ketertarikan atau Law of Attraction. Sebenarnya berpikir positif adalah satu-satunya cara untuk mengaktifkan law of attraction. Artinya pebahasan tentang berpikir positif akan sekaligus menjawab pertanyaan tentang law of attraction.
Takdir Itu Bisa Diubah
Pertama, saya akan menjelaskan bahwa takdir itu bisa diubah. Siapa yang bisa mengubah takdir? Tentu saja hanya Allah. Mungkin Allah sudah menetapkan sesuatu, tetapi Allah juga berkuasa untuk mengubahnya kembali. Siapa yang bisa menghalangi?
Takdir Anda ingin berubah? Caranya ialah dengan meminta kepada Allah. Allah yang berhak dan berkuasa mengubah takdir Anda. Doa, bisa mengubah takdir.
Dari Tsauban berkata: Rasulullah bersabda: Tidak ada yang dapat mengelakkan takdir kecuali doa dan tidak ada yang bisa memperpanjang umur kecuali perbuatan baik. (HR Hakim dan Ahmad) [sumber]
Lalu apa hubungannya dengan berpikir positif? Hanya orang yang berpikiran positif yang akan berdo’a. Dia berprasangka baik kepada Allah. Dia bertawakal kepada Allah. Dan tentu saja dia adalah orang yang ikhlas.
Penjelasan selanjutnya bisa disimak di video ini:
Pahami Berpikir Positif Dengan Benar
Kedua, pertanyaan ini bisa muncul karena kurang fahamnya tentang berpikir positif. Banyak yang mengira, berpikir positif itu seperti sulap. Anda berpikir bisa mendapatkan mobil, dan mobil langsung ada di hadapan Anda. Begitu juga, banyak yang menyangka bahwa hukum ketertarikan bekerja seperti sihir, kita menarik (seperti magnet) apa yang kita inginkan.
Berpikir positif atau law of attraction bekerja mengikuti suatu fenomena, sistem, hukum, atau sunatullah yang sudah Allah ciptakan di dunia ini. Mari kita analogikan dengan pengobatan. Misalnya Anda sakit, kemudian berobat dengan madu sampai Anda sembuh. Hakikatnya Allah yang menyembuhkan. Madu, dokter, atau tabib hanyalah perantara saja. Allah sudah menciptakan sebuah sunatullah bahwa dalam madu itu terkandung obat.
Begitu juga dengan berpikir positif. Allah sudah menciptakan sistem atau mekanisme dalam diri kita dan di semesta, dimana jika kita berpikir positif maka apa yang kita pikirkan akan terwujud (dengan cara tertentu). Anda bisa mempelajari mekanisme ini berkaitan dengan sistem pikiran (otak), syaraf, sel tubuh, dan fisika kuantum. Silahkan baca ebook Beautiful Mind untuk melihat berbagai teori yang menjelaskan law of attraction.
Analogi lain, jika Anda melepaskan sebuah benda di udara, benda tersebut akan jatuh ke bumi. Apa yang menyebabkan benda tersebut jatuh? Allah sudah menciptakan suatu sunatullah berupa hukum gravitasi, yaitu sebuah fenomena alam dimana antara benda dengan benda yang lain akan saling tarik menarik.
Jadi konsep berpikir positif dan law of attraction sebenarnya hanyalah sebuah konsep bagaimana cara kita memanfaatkan fenomena atau sunatullah yang sudah ada untuk mencapai apa yang kita inginkan. Sama seperti seorang engineer yang memanfaatkan sunatullah hukum gravitasi untuk membangkitkan listrik.
Memang, jika kita membaca buku-buku dari barat, yang ditulis oleh orang-orang materialistis atau orang-orang ateis, peran Allah tidak mereka sebutkan. Mereka menyebutkan semesta. Orang yang berorientasi materi memang seperti itu, bukan hanya tentang berpikir positif atau law of attraction saja, bahkan mereka mengatakan bahwa manusia pun berasal dari monyet. Mereka mengatakan bahwa kejadian alam terjadi dengan sendirinya.
Untuk inilah, motivasi Islami muncul. Untuk melihat, berbagai ilmu motivasi dan pengembangan diri dilihat dari kaca mata Islam. Untuk itulah ebook Beautiful Mind hadir, yang membahas bagaimana cara berpikir positif islami, termasuk cara mengaplikasikan law of attraction secara islami.
Kesimpulan
Artikel ini menyimpulkan bahwa berpikir positif dapat menjadi kunci untuk mengubah takdir, sejalan dengan hukum ketertarikan dalam konteks keislaman. Penulis menekankan bahwa Allah memiliki kekuasaan untuk mengubah takdir melalui doa, dan berpikir positif dianggap sebagai bentuk praktek yang dianjurkan dalam Islam.
Dengan mengaitkan konsep berpikir positif dengan sunatullah atau fenomena alam yang telah diciptakan oleh Allah, artikel memberikan perspektif yang menyeluruh tentang bagaimana seseorang dapat memanfaatkan prinsip-prinsip ini untuk mencapai perubahan dalam hidup mereka, dengan merujuk pada ebook “Beautiful Mind” untuk panduan berpikir positif yang bersumber dari nilai-nilai keislaman.